Showing posts with label Sakit. Show all posts
Showing posts with label Sakit. Show all posts

Monday, March 14, 2011

Sudah






Rimbun pohon juga boleh runtuh
kalau kilat kata yang datang menyambar
bintang juga akan jatuh
padam
mendengar sakit bicara

Kenapa lihat kiri
dan abai di kanan
kenapa ada di atas
kalau bawah dilupakan

Hei
lidah tak pernah berhenti mematuk kata
hanya hati yang menjadi rasa

Hei
marah saja
kalah sekarang
lihat
menang akan datang

Hei
sayang
kau sahabat
tapi tak semua benar
bicara kau hanya untuk engkau
lagi
hati menjadi mangsa
jadi
tunggu
kerana hati takkan lagi berbicara
diam sampai mati
kerana bicara sekalipun takkan padam bisa kata itu
bicara kau hanya untuk engkau
fikir
gunung persahabatan pun takkan tahan
bila gempa yang kau bagi
lagi
hati menjadi mangsa
jadi
tunggu
jalan takkan berhenti
sahabat takkan mati
jadi sudah
sudah

Tuesday, February 22, 2011

Hitam Putih Cinta


Hati
hentikan tangis sepimu
kerana aku tak bisa lagi merayu
jalan terus dalam hidup
kerana aku tak akan kembali pada kelabu
jadi terus di jalanmu
dan biar aku di lorong itu
kembali mencari hidup
membersih segala luka
jadi ku harap hati faham erti kata

Hati tahu apa hitam cinta
dan hati juga telah tahu apa putih cinta
jadi hati jangan tunggu
jangan terus dalam kelabu

Friday, February 18, 2011

...

Maafkan saya

Thursday, February 17, 2011

Derita Cinta






Mati
hati hampir mati
lemas di badan sendiri
menghenti nafas
menimpa nyawa

Dimana bahagia
bila cinta semakin pudar
dimana indah
ketika kasih menghembus resah
derita sang cinta
mengundang jerlus hati
meronta
tenggelam jauh ke dasar bumi

Pohon semakin tinggi
pautan semakin erat
malang
reput ranting cinta
menghumban jatuh pautan hati
parah
kerana pohon semakin tinggi
hanya membawa hati
tiada tali yang mengikat
tiada besi yang merantai
jatuh
terus rebah
luka
hingga jiwa tiada daya untuk bangun
turut rebah
diam
terus diam
sembunyi sehingga mati

Sunday, February 6, 2011

Selalu hati


Hei hati
selalu saja ada cerita tentang kau
kenapa perlu ada kau di dalam setiap cerita
kalau air mata yang selalu sampai
kenapa perlu selalu kau di sana sini
kalau setiap hadirmu mengundang tangis di jalan insan

Hei hati
kenapa selalu saja ada engkau
bila ketawa
bila menangis
bila takut
kenapa selalu kau yang hadir
kenapa
itu soalan aku

Hei
tolong
jangan begini
tubuh tak akan mampu sembunyi selamanya
hanya mati zahirnya nanti